Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 00:11:36【Resep】671 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(45)
Artikel Terkait
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden
- Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi
- Mbappe raih sepatu emas, Perez singgung legenda Real Madrid
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- Tragedi di kuil India selatan: 9 tewas dalam kerumunan padat massa
- FAO beri penghargaan pada Sistem Warisan Pertanian Global
- Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden
- BI Jatim: Penguatan investasi manufaktur kunci pertumbuhan ekonomi
- Kemarin, alasan penerbitan PP 38/2025 hingga anggota DPR nonaktif
Resep Populer
Rekomendasi

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November

Musim pancaroba pengaruhi turunnya daya tahan tubuh

Rendang, alasan HYDE balik lagi untuk konser di Jakarta!

Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG

Enam mobil damkar padamkan api di Perintis Kemerdekaan Cianjur

Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad

Upaya Jakarta cari "cuan" baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran